Bu Claus, lelah dengan kenakalan peri nakalnya, memutuskan untuk memberinya pelajaran. Dia memukul pantat telanjangnya, tangannya yang kuat meninggalkan pengingat yang menyengat tentang ketidaksetujuannya. Tidak puas hanya dengan pukulan, dia mengambilnya dari belakang, menjerumuskan lubang ketatnya dengan mainan tebalnya. Peri itu menggeliat kesakitan dan kenikmatan saat dia meregangkannya, sodokan kuatnya mengisinya sepenuhnya. Ini adalah sentuhan baru pada tradisi lama, pelajaran kasar bagi mereka yang nakal.